AS tertinggal setelah Asia membentuk RCEP, blok perdagangan terbesar di dunia: Kamar Dagang AS

Kamar Dagang AS mengatakan pada hari Senin (16 November) bahwa pihaknya khawatir Amerika Serikat tertinggal setelah 15 ekonomi Asia-Pasifik pada hari Minggu membentuk blok perdagangan bebas terbesar di dunia, memperkuat peran dominan China dalam perdagangan regional.

Kamar menyambut baik manfaat liberalisasi perdagangan dari Perjanjian Kemitraan Komprehensif Regional (RCEP) yang baru, dengan mengatakan eksportir, pekerja, dan petani AS membutuhkan akses yang lebih besar ke pasar Asia. Tetapi dikatakan Washington seharusnya tidak bergabung dengan blok itu.

RCEP mencakup 30 persen dari ekonomi global dan 30 persen dari populasi global, bergabung untuk pertama kalinya kekuatan Asia China, Jepang dan Korea Selatan. Ini bertujuan di tahun-tahun mendatang untuk secara progresif menurunkan tarif di banyak bidang.

Amerika Serikat absen dari RCEP dan penerus Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), meninggalkan ekonomi terbesar dunia dari dua kelompok perdagangan yang menjangkau kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Mr Myron Brilliant, wakil presiden eksekutif Chamber, mengatakan pemerintahan Trump telah bergerak untuk menghadapi praktik perdagangan yang tidak adil oleh China tetapi hanya mengamankan peluang baru yang terbatas bagi eksportir AS di bagian lain Asia.

Presiden Donald Trump pada awal 2017 keluar dari perjanjian TPP, yang pendahulunya, Barack Obama, telah bernegosiasi sebagai bagian dari poros AS ke Asia.

Trump belum menyelesaikan kesepakatan perdagangan baru yang komprehensif di Asia sejak saat itu, kata Brilliant.

“Mengingat kekurangan RCEP, kami tidak akan merekomendasikan Amerika Serikat bergabung,” kata Brilliant, mencatat bahwa perjanjian perdagangan AS baru-baru ini telah memasukkan aturan yang lebih kuat dan dapat ditegakkan mengenai isu-isu seperti perdagangan digital, hambatan non-tarif dan perlindungan kekayaan intelektual.

“Amerika Serikat harus, bagaimanapun, mengadopsi upaya strategis yang lebih berwawasan ke depan untuk mempertahankan kehadiran ekonomi AS yang solid di kawasan itu,” katanya.

“Kalau tidak, kita berisiko berada di luar melihat ke dalam sebagai salah satu mesin pertumbuhan utama dunia bersenandung tanpa kita.”

Brilliant mencatat bahwa ekspor AS ke pasar Asia-Pasifik terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir tetapi pangsa pasar perusahaan-perusahaan AS telah menurun.

Dia menggarisbawahi pentingnya pasar Asia-Pasifik, mengutip perkiraan yang menyerukan tingkat pertumbuhan rata-rata lebih dari 5 persen pada tahun 2021 dan ekspansi yang cepat di kelas menengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *