SHAH ALAM (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Polisi Malaysia mengatakan pada hari Senin (20 Juli) bahwa tindakan akan diambil terhadap mereka yang merusak mural para pemimpin negara yang dilukis di dinding di sebuah perumahan di Selangor.
“Berikan ruang kepada polisi untuk mempelajari dan memutuskan tindakan yang tepat sesuai dengan hukum,” kata kepala polisi distrik Shah Alam, Asisten Komisaris Baharudin Mat Taib, ketika dihubungi. Dia mengkonfirmasi bahwa laporan polisi telah diajukan.
Mural, yang dilukis oleh tiga seniman lokal, termasuk potret Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri’ayatuddin, dan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Mural telah menjadi viral dalam beberapa minggu terakhir, dengan Sultan Abdullah dan Ratu Tunku Azizah Iskandariah mengunjungi daerah itu untuk berpose di depan mural yang menampilkan penguasa.
Lainnya ditampilkan di dinding bangunan di Taman Cahaya Alam di ibukota Selangor Shah Alam adalah presiden Parti Islam SeMalaysia Abdul Hadi Awang, Menteri Agama de-facto Zulkifli Mohamad Al-Bakri, dan direktur jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah.
Tetapi dinding yang ditemukan pada hari Senin telah dirusak dengan cat semprot merah.
Situs berita Malaysiakini melaporkan bahwa klip video pendek dari mural yang dirusak yang diunggah di Twitter menunjukkan bahwa beberapa kata “babi” (babi) disemprotkan di antara wajah Tan Sri Muhyiddin dan Datuk Seri Hadi, dan di samping potret Sultan Abdullah.
Potret Dr Noor Hisham memiliki kata umpatan Melayu yang disemprotkan di wajahnya.
Seorang pengguna Twitter dengan pegangan @MrJamesLabu memposting video yang menggambarkan mural dengan mata disemprot, bersama dengan kata-kata yang menghina.