Hampir 90.000 korban pelecehan seksual yang terjadi di Boy Scouts of America (BSA) telah maju pada Senin malam (16 November), batas waktu untuk menerima kompensasi dari organisasi tersebut, kata seorang pengacara untuk para korban kepada AFP.
Pengacara Michael Pfau mengatakan bahwa ada “88.000 klaim yang diajukan hingga saat ini. Mungkin akan menjadi 100.000 pada akhir hari.”
Angka itu, mengungkapkan skala dugaan pelecehan yang dilakukan selama beberapa dekade oleh para pemimpin pramuka, mengerdilkan sekitar 11.000 pengaduan yang diyakini telah diajukan dalam beberapa tahun terakhir terhadap Gereja Katolik.
“Kami hancur oleh jumlah nyawa yang terkena dampak pelecehan masa lalu dalam kepanduan dan tergerak oleh keberanian mereka yang telah maju,” kata organisasi kepanduan itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami patah hati karena kami tidak bisa menghilangkan rasa sakit mereka.
“Kami sengaja mengembangkan proses yang terbuka dan dapat diakses untuk menjangkau para penyintas dan membantu mereka mengambil langkah penting untuk menerima kompensasi. Tanggapan yang kami lihat dari para penyintas sangat menyayat hati. Kami sangat menyesal,” tambah BSA.
Kelompok yang didirikan pada tahun 1910 ini memiliki 2,2 juta anggota berusia antara lima dan 21 tahun.
Diguncang oleh tuduhan pelecehan seksual, BSA mengajukan kebangkrutan pada bulan Februari dalam upaya untuk memblokir klaim penyelesaian dari memukul organisasi secara langsung dan malah menyalurkannya ke dana kompensasi.
Kelompok, yang bernilai lebih dari US $ 1 miliar (S $ 1,34 miliar), belum mengatakan berapa banyak yang ingin mereka belanjakan melalui dana ini.
Pengungkapan pelanggaran di kalangan kepanduan AS menjadi perhatian luas pada tahun 2012 ketika Los Angeles Times menerbitkan dokumen internal yang menguraikan rincian pelecehan seksual selama beberapa dekade.
Sekitar 5.000 “file penyimpangan” ditemukan, mengidentifikasi sebanyak mungkin terduga pelaku di antara kepemimpinan pramuka, termasuk pemimpin pramuka dan pemimpin pasukan.
Sebagian besar insiden tidak pernah dilaporkan ke pihak berwenang, dan BSA mengambil sendiri untuk menyingkirkan para terdakwa.
Beberapa kasus telah diajukan terhadap BSA sejak 2012, terutama setelah beberapa negara memperpanjang undang-undang pembatasan tuduhan kekerasan seksual anak.
Dan kepemimpinan Gereja Katolik AS, yang juga bergolak oleh klaim pelecehan seksual anak, akan bertemu secara virtual untuk konferensi tahunannya Senin.