Dua asosiasi bisnis menyambut baik penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), dan mengatakan mereka akan membantu usaha kecil dan menengah lokal memanfaatkan peluang yang diberikan oleh perjanjian tersebut.
Kurt Wee, presiden Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah (Asme), mengatakan pakta tersebut mewakili peluang blok perdagangan terbesar bagi banyak UKM di tengah krisis Covid-19 ini dan dapat menjadi dorongan yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bisnis mereka.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri China Singapura (SCCCI) mengatakan akan membantu perusahaan lokal meraih peluang baru dan berkolaborasi dengan mitra regional untuk mengeksplorasi pasar baru.
RCEP, yang ditandatangani pada hari Minggu oleh para menteri dari 15 negara termasuk Singapura, adalah pakta perdagangan terbesar di dunia. Anggotanya menyumbang 30 persen dari ekonomi dunia dan sepertiga dari populasinya. Mereka terdiri dari semua 10 anggota ASEAN dan mitra utama Australia, Cina, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.
Perjanjian ini akan memperluas dan memperdalam hubungan ekonomi di seluruh Asia-Pasifik, memudahkan perdagangan barang dan jasa, memfasilitasi aliran investasi asing, dan meningkatkan perlindungan di berbagai bidang seperti e-commerce dan kekayaan intelektual.
Anggota RCEP juga berkewajiban untuk berbagi informasi yang mungkin relevan dengan UKM sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari perjanjian tersebut.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada hari Minggu menggambarkan penandatanganan pakta tersebut sebagai “langkah maju yang besar bagi dunia, pada saat multilateralisme kehilangan pijakan, dan pertumbuhan global melambat”.
Asme mengatakan pada hari Senin (16 November) bahwa RCEP sangat penting untuk membangun respons berkelanjutan terhadap pemulihan ekonomi bagi kawasan pada saat pandemi Covid-19 telah sangat mengganggu kegiatan ekonomi dan mata pencaharian.
Ia menambahkan bahwa pakta tersebut membawa peluang menarik bagi UKM yang ingin memperluas kegiatan perdagangan di kawasan Asia-Pasifik, dan berharap dapat menggalang UKM untuk memanfaatkannya.
Mr Wee dari Asme mengatakan pakta itu akan menguntungkan bisnis dengan memberi mereka akses ke pasar besar China. Ini juga akan membuka peluang investasi dari perusahaan China, katanya.
“Dimasukkannya negara-negara anggota ASEAN juga menghadirkan prospek yang lebih besar untuk kawasan ini karena tingkat pertumbuhan ekonomi ASEAN yang tinggi dan kelas menengah yang tumbuh cepat,” tambah Wee.
“Di masa mendatang, kami berharap akan ada pelonggaran perjalanan bisnis antara 15 negara ini untuk memfasilitasi bisnis dan perdagangan dengan lebih baik, dan untuk memanfaatkan peluang baru ini.”