Kepresidenan baru di AS memiliki potensi untuk mendorong perubahan signifikan dalam kebijakan global, termasuk kembalinya dukungan AS untuk badan-badan internasional strategis seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan perjanjian internasional, termasuk tentang perubahan iklim.
Selain itu, pemerintahan Biden-Harris dapat menjadikan AS sebagai pemain kunci dalam perang melawan Covid-19 dan pemimpin kesehatan global lagi.
Merupakan kebetulan yang baik bahwa kemenangan Biden-Harris datang ketika Majelis Kesehatan Dunia ke-73 (WHA73) dimulai dengan pidato oleh direktur jenderal WHO Tedros Adhamon Ghebreyesus yang memohon pendanaan WHO yang lebih berkelanjutan, peluncuran tinjauan kesehatan dan kesiapsiagaan universal dan kebutuhan untuk “membayangkan kembali” kepemimpinan global dan “menempa era baru kerja sama” yang mencerminkan pelajaran yang dipetik dari pandemi Covid-19 saat ini.
Selain itu, WHO menunjukkan bahwa Sars-CoV-2 bukan satu-satunya patogen yang kita hadapi pada tahun 2020 karena ada epidemi besar lainnya, seperti demam kuning di Gabon dan Togo, chikungunya di Chad atau campak di Meksiko.
WHO sekali lagi mengingatkan kita tentang kebutuhan mendesak akan pendekatan “one health”, “eco-health” atau “planetary health” yang mencakup integrasi kesehatan manusia, hewan, lingkungan, dan planet yang kita bagi untuk mengatasi akar penyebab pandemi zoonosis yang kita hadapi sekarang dan mungkin kita hadapi di masa depan.
Pengalaman puluhan tahun menunjukkan bahwa, mulai dari cacar, human immunodeficiency virus (HIV), sindrom pernapasan akut parah (SARS) dan flu burung hingga epidemi Ebola, kolaborasi internasional dalam sains, kesehatan, komitmen politik dan pendanaan memainkan peran penting dalam memfasilitasi kesuksesan besar.
Ini telah menghasilkan kemajuan dan terobosan yang tidak dapat kita lihat jika negara-negara melakukannya sendiri.
Oleh karena itu, kepemimpinan global, termasuk peran utama pemerintah AS di bawah pemerintahan Biden-Harris, serta kolaborasi internasional dan multilateral menjanjikan peluang yang lebih baik untuk mengatasi Covid-19.
Kemitraan internasional, solidaritas, dan kebijakan berbasis sains di tingkat global, regional, dan nasional adalah modalitas terbaik yang kita miliki untuk mengatasi pandemi.
Penulis adalah dosen senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. The Jakarta Post adalah anggota mitra media The Straits Times, Asia News Network, aliansi 24 organisasi media berita.