ABU DHABI (AFP) – Etihad Airways, maskapai nasional Uni Emirat Arab, mengumumkan pada Senin (16 November) bahwa mereka akan memulai penerbangan langsung ke Israel pada Maret tahun depan setelah kesepakatan negara-negara baru-baru ini untuk menormalkan hubungan.
Maskapai yang berbasis di Abu Dhabi “akan meluncurkan penerbangan sepanjang tahun terjadwal setiap hari ke Tel Aviv”, katanya dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan layanan akan dimulai pada 28 Maret – tanggal yang akan jatuh sekitar enam bulan setelah UEA menandatangani kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat untuk memformalkan hubungan dengan Israel, perjanjian pertama antara negara Teluk dan negara Yahudi.
“Dimulainya penerbangan terjadwal adalah momen bersejarah dan sebagai maskapai penerbangan, memperkuat komitmen Etihad untuk menumbuhkan peluang perdagangan dan pariwisata,” kata Mohammad al-Bulooki, chief operating officer Etihad Aviation Group, menurut pernyataan itu.
Maskapai penerbangan murah Dubai, flydubai, telah mengumumkan bahwa mereka akan memulai penerbangan langsung ke Tel Aviv bulan ini, mengoperasikan 14 penerbangan seminggu.
Tidak seperti Dubai dan enam emirat lainnya yang membentuk UEA, Abu Dhabi telah memberlakukan pembatasan virus corona yang ketat untuk memasuki kota.
Dengan ekonomi mereka yang terpukul keras oleh pandemi virus corona, UEA dan Israel berharap dividen cepat dari kesepakatan normalisasi.
Mereka telah menandatangani perjanjian tentang penerbangan langsung dan perjalanan bebas visa, bersama dengan perjanjian tentang perlindungan investasi, sains dan teknologi.
UEA adalah negara Arab ketiga yang menormalkan hubungan dengan Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Namun, langkahnya dengan cepat diikuti oleh Bahrain, dan bulan lalu Sudan juga mengumumkan akan menormalkan hubungan.