Miopia, yang mempengaruhi hampir 80 persen anak-anak dan dewasa muda di Singapura, dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam penglihatan di kemudian hari, terutama pada mereka dengan miopia tinggi.
Singapore Eye Research Institute telah meneliti miopia selama lebih dari 20 tahun untuk lebih memahaminya dan mengembangkan perawatan; sementara Myopia Centre, Singapore National Eye Centre (SNEC), didirikan untuk mendidik dan memberikan perawatan klinis untuk anak-anak dan orang dewasa.
Dari studi ini, kita tahu bahwa setidaknya dua jam aktivitas di luar ruangan per hari, dengan pengurangan kerja dekat yang intensif, dapat membantu menunda atau mencegah timbulnya miopia pada anak-anak. Selama bertahun-tahun, kami telah bekerja dengan Dewan Promosi Kesehatan untuk menyebarkan pesan ini.
Berdasarkan bukti ilmiah, kita juga tahu bahwa obat tetes mata atropin, dan beberapa lensa kontak dan kacamata yang dirancang khusus, dapat digunakan untuk memperlambat perkembangan miopia. Setiap perawatan memiliki pro dan kontra, dalam hal tanggapan, biaya dan keamanan. Peran kami, sebagai penyedia perawatan mata, adalah memberi orang tua informasi berbasis bukti yang adil dan seimbang tentang opsi sehingga mereka dapat membuat keputusan berdasarkan informasi.
Sayangnya, ada juga banyak mitos seputar perawatan miopia. Tidak ada bukti bahwa suplemen oral, kacamata lubang jarum, terapi magnetik atau akupresur, mesin relaksasi mata, pijat mata atau latihan, atau obat tetes mata antioksidan atau obat membantu mengurangi atau memperlambat perkembangan miopia. Beberapa (misalnya, kacamata lubang jarum dan pijatan langsung mata) dapat menyebabkan ilusi perbaikan sementara dalam penglihatan; sementara yang lain bahkan dapat menyebabkan kerusakan (misalnya, tekanan langsung berkepanjangan yang kuat pada mata atau cahaya yang intens menyinari mata).
Lebih penting lagi, menggunakan intervensi yang tidak efektif atau tidak aman ini dapat menghalangi anak untuk menerima pengobatan yang tepat dan efektif, dan ini dapat menyebabkan memburuknya miopia.
Kami menyadari bahwa mungkin sulit bagi orang tua untuk mengetahui apa yang nyata atau tidak, terutama di dunia misinformasi online saat ini dan media sosial yang tidak dimoderasi. Kami mendorong orang tua untuk mengevaluasi intervensi apa pun menggunakan 3 E:
• Evaluasi: Cari tahu sumber informasi dan apakah itu dapat diandalkan, seperti apakah itu didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau Kementerian Kesehatan
• Bukti: Apakah ada uji klinis berkualitas baik untuk mendukung pengobatan?
• Profesional perawatan mata: Jika tidak yakin, mintalah saran dari dokter mata atau dokter mata bersertifikat dan terlatih.
Audrey Chia (Profesor Madya)
Direktur Klinis Bersama
Pusat Miopia
Pusat Mata Nasional Singapura
Wakil Kepala, Myopia Research Group, Singapore Eye Research Institute