KUALA LUMPUR (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Pemerintah Malaysia akan mempertimbangkan untuk menasihati Raja untuk mengumumkan keadaan darurat di Gerik di Perak dan Bugaya di Sabah, yang menghadapi pemilihan sela, jika risiko Covid-19 tinggi di dua kursi, kata menteri Takiyuddin Hassan.
Menteri di Departemen Perdana Menteri mengatakan negara itu menghadapi gelombang infeksi Covid-19 lain setelah pemilihan negara bagian Sabah.
Dia mengatakan bahwa karena itu, Kabinet telah memutuskan bahwa Perdana Menteri harus menyarankan Raja, Sultan Abdullah Ahmad Shah, untuk mengumumkan keadaan darurat di bangsal parlemen Batu Sapi Sabah, yang dijadwalkan akan mengadakan pemilihan sela pada 5 Desember.
“Langkah yang sama akan dipertimbangkan untuk kursi negara bagian Bugaya dan kursi parlemen Gerik, berdasarkan evaluasi risiko oleh Kementerian Kesehatan serta Dewan Keamanan Nasional,” kata Datuk Takiyuddin selama Waktu Pertanyaan Menteri pada hari Selasa (24 November) di Parlemen, ketika menjawab pertanyaan dari Anggota Parlemen Barisan Nasional Ahmad Maslan.
Komisi Pemilihan Umum (EC) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan mengadakan pertemuan khusus pada hari Jumat untuk membahas pemilihan sela Gerik dan Bugaya.
Takiyuddin mengatakan bahwa di antara alasan mengapa pemilihan sela Batu Sapi dibatalkan adalah karena Komisi Eropa mengatakan menghadapi kekurangan tenaga kerja, karena banyak petugas khawatir tentang kesehatan mereka.
Dia menambahkan bahwa hanya segelintir yang bersedia ditempatkan di sana, menyusul tingginya jumlah kasus yang berasal dari pemilihan negara bagian Sabah.
Menurut Komisi Eropa, ada 32.962 pemilih di Batu Sapi, 3.170 di antaranya tinggal di luar daerah pemilihan, termasuk di Sarawak dan Semenanjung Malaysia.
Takiyuddin menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan juga mengatakan bahwa mereka tidak memiliki cukup tenaga untuk petugas stasiun dan tenaga kesehatan untuk memantau tempat pemungutan suara Batu Sapi.
Dia berpendapat bahwa Deklarasi untuk Proklamasi Darurat berdasarkan Pasal 150 (1) Konstitusi Federal untuk Batu Sapi tidak bertentangan dengan demokrasi.
Pada 18 November, Raja setuju untuk mengumumkan keadaan darurat di Batu Sapi untuk membatalkan pemilihan sela.