Tiga pemilu sela membayangi Malaysia di tengah kekhawatiran tentang penyelenggaraan pemungutan suara selama pandemi Covid-19

KUALA LUMPUR — Kematian dua anggota parlemen Malaysia pekan ini akan memicu dua pemilihan sela, di negara bagian Perak dan Sabah, bahkan ketika hari nominasi untuk pemilihan satu kursi lagi di Sabah dijadwalkan minggu depan.

MP Hasbullah Osman dari UMNO, yang merupakan anggota parlemen federal untuk konstituensi Gerik di Perak, meninggal pada hari Senin (16 November) karena serangan jantung. Dia berusia 63 tahun.

Pada hari Selasa (17 November), anggota parlemen negara bagian Manis Muka Mohd Darah, 65, dari Parti Warisan Sabah, meninggal. Dia mewakili kursi negara bagian Bugaya.

Laporan media Malaysia mengatakan dia menderita masalah ginjal dan telah dirawat di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit pada hari Senin.

Pemilihan sela Sabah lainnya dijadwalkan akan diadakan pada 5 Desember, menyusul kematian anggota parlemen Batu Sapi Warisan, Liew Vui Keong, 60, mantan menteri hukum pada 2 Oktober.

Nominasi untuk bangsal federal Batu Sapi akan diadakan pada hari Senin (23 November).

Di bawah hukum Malaysia, pemilihan sela harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah Parlemen atau majelis negara bagian diberitahu tentang kekosongan kursi.

Di sisi lain, publik Malaysia telah menyuarakan keprihatinan di media sosial dalam dua bulan terakhir atas penyelenggaraan pemilihan sela selama pandemi virus corona.

Ini mengikuti lonjakan besar infeksi di seluruh Malaysia setelah pemilihan negara bagian 26 September di Sabah, yang disalahkan pada percampuran luas politisi dan pemilih dalam kampanye pemilihan dua minggu.

Para juru kampanye politik ini disalahkan karena menyebarkan Covid-19 di Sabah, yang saat itu merupakan pusat infeksi, ketika mereka kembali ke negara bagian asal mereka.

Ditambah dengan kekhawatiran ini adalah jajak pendapat yang menjulang untuk negara bagian terbesar Malaysia berdasarkan luas daratan, Sarawak.

Pemilihan negara bagian Sarawak dijadwalkan akan diadakan sekitar pertengahan tahun depan, setelah pembubaran otomatis majelis negara bagiannya pada bulan Juni setelah mencapai masa jabatan lima tahun. Jajak pendapat negara bagian kemudian harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah pembubaran.

Koalisi yang berkuasa di Sarawak, Gabungan Parti Sarawak, dapat membubarkan legislatif lebih awal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *